Saat melahirkan, Fiona Moore (25 tahun) menderita amniotic embolism, kondisi yang hanya mempengaruhi 1 dari 10.000 kelahiran di dunia, yaitu bocornya cairan dari rahimnya dan masuk ke dalam tubuh. Emboli memicu serangan jantung dua kali berturut-turut dan menyebabkan haemorrhaging (perdarahan) hebat di rahimnya.
Selama persalinan, Fiona juga mengalami koma selama 2 hari, yang membuat 30 dokter dan bidan harus berjuang keras untuk menyelamatkan nyawanya dan nyawa bayi mungilnya. Dokter bahkan harus 'me-restart' jantungnya ketika berhenti berdetak.
Sekarang, 2 minggu setelah penderitaannya, ibu muda itu kembali berkumpul dengan keluarga kecilnya di Wood End, Coventry, bersama suaminya Wayne Hitchman (28 tahun) dan putra pertamanya, Travis (2,5 tahun)
"Seorang dokter duduk di ujung tempat tidur rumah sakit dan menceritakan bahwa kondisi saya benar-benar membuat semua orang takut. Saat dia menceritakan kepada saya apa yang terjadi, dia mulai menangis dan saya pun ikut menangis," jelas Fiona Moore, seperti dilansir Dailymail, Sabtu (7/1/2012).
Fiona mengatakan rasa terimakasihnya tak cukup untuk semua dokter dan bidan yang telah menolongnya, karena mereka tidak hanya menyelamatkan nyawanya tetapi juga bayinya.
Kejadian bermula ketika Fiona pergi University Hospital Coventry, pada 21 Desember 2011 lalu untuk melahirkan secara induksi. Awalnya semua berjalan seperti yang direncanakan, tetapi pada hari berikutnya, jantungnya mulai berhenti.
"Fiona sedang berjuang untuk bernapas sehingga kami membantunya duduk, tapi seluruh wajahnya mulai membiru. Mereka memanggil tim darurat yang mulai melakukan CPR (Cardiopulmonary resuscitation atau resusitasi jantung). Saya mendengar salah seorang bidan mengatakan 'dia tidak bernapas'. Saya mulai kacau. Tapi ada 30 orang disana yang sedang berjuang untuk menyelamatkannya," jelas suaminya, Wayne Hitchman.
Fiona dilarikan ke ruang operasi dan dalam waktu 20 menit dokter dapat membantunya melahirkan bayi yang sehat, yang mereka beri nama Wesley. Ia kemudian dibawa ke unit perawatan khusus sebagai tindakan pencegahan, sementara ahli bedah berjuang untuk menghentikan pendarahan masif internalnya.
Dia kehilangan 6,6 liter darah dan berbaring koma selama dua hari sebelum akhirnya kembali sadar pada malam Natal. Wesley lahir dengan selamat bahkan dianggap sebagai keajaiban karena pada saat melahirkan anak pertama di tahun 2008, dokter memberitahu Fiona tidak akan bisa memiliki anak lagi.
"Ini merupakan upaya tim yang fantastis. Saya tidak berpikir ada banyak orang di rumah sakit malam itu. Selama dua hari kami tidak yakin ia akan berhasil. Itu sangat emosional. Tidak ada yang menginginkan bayi cantik ini dibiarkan tanpa ibu," ujar konsultan dokter kandungan, Profesor Siobhan Quenby.
sumber :http://www.detikhealth.com/read/2012/01/07/100910/1809218/1202/ibu-selamat-setelah-2-kali-serangan-jantung-saat-melahirkan?l1101755