Belum sempat dijual, suplemen energi berupa kafein yang dapat dihisap sudah menuai kecaman. Produk bernama
AeroShot ini dinilai dapat membahayakan kesehatan, terutama jika dicampur dengan alkohol.
AeroShot adalah suplemen energi yang mengandung kafein setara segelas besar kopi dan vitamin B. Suplemen bubuk bebas kalori ini diklaim memberikan efek yang cepat. Cara mengonsumsinya adalah dengan dihisap dan ditelan. Ukurannya hanya sebesar lipstik, sehingga mudah dibawa ke mana-mana.
Suplemen ini dibuat oleh
David Edwards, profesor
School of Engineering and Applied Sciences Harvard University.
AeroShot dapat dikatakan sebagai produk pertama ciptaan perusahaan
Breathable Foods. Sebelumnya, David pernah membuat produk berkonsep mirip, yaitu stik cokelat hisap tanpa kalori bernama
Le Whif.
Aeroshot dipasarkan secara online sekitar Rp. 25.000,00 per buah. Namun, seminggu sebelum produk ini mulai dijual di toko-toko, protes datang dari beberapa pihak terkait keamanan suplemen energi ini bagi kesehatan.
“Website
AeroShot menunjukkan penggunaan produk ini di tempat-tempat yang menyediakan alkohol, seakan-akan AeroShot adalah party drug. Padahal mencampur kafein dan alkohol bisa sangat berbahaya,” kata Robert W. Block, ketua American Academy of Pediatrics. Ia menambahkan, tanpa alkohol pun produk ini berbahaya karena bubuknya bisa masuk ke paru-paru dan menyebabkan asma.
Senator
Charles Schumer pun melayangkan surat kepada
Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, menuntut agar
Breathable Foods menarik pernyataan bahwa produknya aman.
Tom Hadfield, Chief Executive Officer
Breathable Foods, melalui websitenya menyatakan bahwa
AeroShot tidak dirancang untuk dituang ke minuman beralkohol. Selain itu, partikel bubuknya berukuran besar sehingga tidak dapat masuk ke paru-paru.
Juru bicara FDA, Douglas Karas, mengatakan akan segera meninjau informasi ini. Jika ditemukan pelanggaran hukum, maka pihaknya akan mengambil tindakan.
sumber :http://www.detikfood.com/read/2011/12/26/072459/1799665/294/suplemen-kafein-hisap-diprotes-terkait-isu-kesehatan