Para pasien kanker yang spermanya dimusnahkan juga sudah diberi peringatan tertulis, untuk segera melunasi ongkos tersebut dengan batas akhir keterlambatan selama 4 bulan. Sayangnya peringatan ini hanya dikirim sekali dan itu dinilai menyalahi kode etik.
Salah satu dari 34 pasien datang ke rumah sakit tersebut untuk membayar meski terlambat sebulan sejak menerima surat peringatan. Namun apa mau dikata, sisa sperma yang semula dibekukan telah dibuang 2 hari sebelumnya tanpa pernah ada peringatan kedua.

Kesalahan pertama, rumah sakit tidak memberikan peringatan hingga beberapa kali sebelum memusnahkan sperma pasien. Kesalahan kedua, tindakan ini menyebabkan stres kejiwaan pada para pasien yang kehilangan kesempatan untuk memiliki keturunan.
Para pasien yang spermanya dimusnahkan ini merupakan penderita kanker testis dan leukemia yang akan menjalani radioterapi, dengan efek samping kemandulan permanen. Sebelum terapi, sisa sperma bisa dibekukan selama 5 tahun tanpa dipungut biaya dan baru mulai membayar ongkos sewa pada tahun ke-6.
sumber :http://www.detikhealth.com/read/2011/12/18/160759/1793908/763/simpanan-sperma-pasien-kanker-dibuang-rumah-sakit?l1101755