sejarah dan kuliner khasnya India
Spoiler for SEJARAH:
Imigrasi dan percampuran budaya secara terus menerus berlangsung di India selama ribuan tahun. Sebagian penganut Jainisme, misalnya, tidak makan akar-akaran atau makanan yang diambil dari dalam tanah. Sebagian penganut Hindu dan Buddha adalah juga vegetarian. Antara 20% hingga 42% penduduk India adalah vegetarian ketat, sementara hanya 30% dari penduduk India yang pemakan daging.
Sekitar 7000 SM, penduduk Lembah Sungai Indus sudah menanam wijen, terung, dan memelihara zebu. Pada tahun 3000 SM, kunyit, kapulaga, lada, dan mustar sudah umum dipanen di India.Sebagian dari hidangan yang dikenal sekarang berasal dari periode Weda, ketika India masih berhutan lebat, dan hasil pertanian dilengkapi dengan makanan hasil memungut di hutan dan daging hasil berburu. Semasa periode Weda, makanan sehari-hari orang India berupa buah-buahan, sayuran, serealia, produk ternak perah, dan madu. Sedikit demi sedikit penduduk mulai menerapkan filsafat Hindu ahimsa dan menjadi vegetarian. Biksu Faxian mengunjungi India pada tahun 405 dan melaporkan orang India sebagian besar vegetarian, tidak memelihara babi atau unggas, tidak menjual hewan ternak hidup, di pasar tidak ada tukang jagal dan tidak ada penjual minuman yang memabukkan.Vegetarianisme makin populer seiring kemajuan Buddhisme dan berkat iklim yang bersahabat.Dalam sistem pengobatan Ayurweda terdapat sistem klasifikasi makanan yang menggolongkan bahan makanan sebagai sattva, rajas, atau tamas. Masing-masing kategori makanan dipercaya berpengaruh kuat terhadap kesehatan jasmani dan rohani.
Masala dosa di India selatan |
Spoiler for Bahan-bahan:
Rempah-rempah dan bumbu standar untuk masakan India |
Masakan India juga memakai berbagai daun herba, misalnya, tejpat (daun cassia), daun ketumbar, daun klabet, dan daun mint (podina). Bumbu atau penyedap lain yang sering digunakan adalah pala (jaiphal), bubuk mangga (amchur), kuma-kuma (kesari), bubuk paprika merah (deghi mirch), dan air mawar. Daun salam koja (kari patta) hampir selalu digunakan dalam masakan India Selatan.
Spoiler for Masakan India Selatan:
Idli dihidangkan bersama chutney kelapa, hidangan populer di India selatan |
Kari sayuran dari India Selatan disebut kozhambu. Hidangan makan pagi di India Selatan misalnya dosa, poori, idli, vada, bonda, dan bajji. Hidangan India Selatan yang populer adalah kesaribath, upma, pulao, puliyodharai, dan thengai sadham.
Spoiler for Masakan India Barat:
Makanan ringan Pani puri |
Di kawasan pesisir Konkan dikenal masakan Saraswat, sementara mayoritas hidangan dalam masakan Gujarat adalah makanan vegetarian. Sebagian besar makanan Gujarat terasa manis karena ditambah gula atau gula merah.
Spoiler for Masakan India Timur:
Nollen sandesh, kue populer dari Benggala Barat, India. |
Seperti halnya orang India bagian selatan, makanan pokok orang India Timur adalah nasi. Lauk yang umum berupa kari lentil dan hidangan daging seperti ikan, ditambah beberapa jenis sayur. Kari digolongkan menjadi bata (pasta), bhaja (goreng), chochchoree (sedikit pedas), dan jhol (kari dengan sedikit rempah). Lauk berupa kari dimakan bersama nasi putih atau ghonto (nasi berbumbu).
Sarapan tradisional berupa panta bhat atau pakhaal. Makanan pagi lainnya berupa berondong beras atau beras yang dipipihkan dan dimakan setelah disiram susu dan dicampur buah-buahan. Masakan Bangladesh sangat mirip dengan masakan India Timur, khususnya masakan orang Benggala Barat. Penduduk bagian timur India senang makan ikan dan kerang. Hidangan sayur yang populer di Orissa adalah dalma dan santula, sementara di Benggala adalah sukto.
Spoiler for Masakan India Utara:
Set menu thali untuk vegetarian di Rajasthan, India. |
Makanan ringan paling populer dari India Utara adalah samosa.
Di India, makanan dimakan sambil duduk di kursi, di lantai, di kursi rendah, atau di atas bantal untuk duduk. Secara tradisional, makanan dimakan langsung dengan tangan, biasanya dengan jari-jari dan telapak tangan kanan, tanpa sendok dan garpu. Sewaktu makan dengan tangan, suhu makanan bisa dirasakan dengan tangan sebelum disuap ke mulut. Mulut juga bisa dicegah dari melepuh akibat makanan panas.
Alat makan seperti sendok dan garpu dipakai oleh kalangan atas di India. Sendok dan garpu merupakan pengaruh budaya Romawi pada abad ke-16, dan mulanya hanya dikenal kalangan atas di India Utara. Perdagangan lada dengan orang Romawi menyebabkan dikenalnya alat-alat makan di Asia. Hidangan yang mengandung nasi biasanya boleh dimakan dengan sendok dan garpu, namun memakan roti dengan pisau atau garpu dianggap tidak sopan
|