Dalam kehidupannya yang singkat, Luca Giovannini adalah seorang bocah yang penuh kasih, yang membawa sukacita bagi semua orang yang ditemuinya. Dan setelah ia meninggal tiba-tiba pada usianya yang ke-lima tahun, Luca terus menyebar kebahagiaan.
Luca telah memberikan berkat kehidupan kepada empat orang setelah organ-organ tubuhnya digunakan dalam operasi transplantasi.
Salah satu yang diselamatkan Luca adalah seorang gadis berusia dua tahun yang hampir saja meninggal, dan sekarang bisa berada di rumah bersama orang tuanya di pada hari Natal nanti.
Luca meninggal 24 jam setelah setelah ia dibawa ke rumah sakit karena mengeluh sakit. Dokter belum memastikan penyebab kematiannya, tetapi mereka percaya bahwa kematian Luca mungkin karena ia memiliki reaksi langka terhadap virus Epstein-Barr, yang biasanya dapat disembuhkan.
Banyak anak yang terinfeksi dengan virus ini, namun infeksi ini biasanya tidak menimbulkan gejala atau hanya penyakit singkat bagi anak lain. Namun dalam kasus yang jarang dapat menyebabkan komplikasi seperti pembengkakan otak dan jantung dan masalah dengan sistem saraf anak yang terinfeksi.
Ketika dokter mengatakan kepada orang tua Luca, yaitu Vickie dan Renzo bahwa anak mereka tidak akan bertahan, keduanya membuat keputusan bahwa kematian Luca tidak boleh disia-siakan, dan Luca akan menyumbangkan sebagian dari organ-organ tubuhnya untuk transplantasi bagi orang yang membutuhkan.
“Ketika petugas medis sedang mencoba untuk menyelamatkan hidup Luca saya bertanya kepada dokter apakah ia punya peluang untuk bertahan hidup, dan dia mengatakan bahwa kami harus mempersiapkan skenario terburuk.” tutur sang ayah, seorang penasihat keuangan dari Stockport, Inggris.
“Ini adalah skenario yang tidak diinginkan orang tua manapun di dunia, namun pada tahap itu kami mendiskusikan tentang donasi organ.” tambah pria berusia 38 tahun itu, yang dikutip Mail Online.
“Kami mengirim organ Luca dengan cinta untuk semua orang ini, terutama untuk gadis kecil yang mereka katakan hidupnya tinggal menghitung hari. Dan dia sekarang diharapkan segera meninggalkan rumah sakit dan akan pulang kerumah untuk merayakan Natal bersama keluarga.”
“Luca melakukan banyak hal dalam hidupnya yang singkat sedangkan dua anak ini tidak pernah keluar dari rumah sakit, dan sekarang mudah-mudahan mereka akan mendapatkan kesempatan untuk menjalani hidup yang sama.”
Diketahui, Luca yang amat mencintai senam ini, jatuh sakit pada pukul 04:00 dini hari pada 14 November silam, dan meninggal pada pukul 07:00 pagi di hari berikutnya.
“Sebelumnya kami berpikir untuk membelikan hadiah natal bagi Luca, dan berikutnya kami sedang mencari kuburan baginya.” jelas sang ayah.
sumber :http://www.berita.manadotoday.com/orangtua-donorkan-organ-mendiang-anak-untuk-menyelamatkan-orang-lain/11934.html