Bagian yang paling menarik dari modifikasi Honda Tiger ini tentu tampilan bodi. Suatu konsep modifikasi baru coba dihadirkan sang modifikator. Bisa dikatakan unik karena bagian depan berfairing layaknya motor balap, tapi punya buritan buntung.
Menurut Hendra dari Baronk Modification (BM) yang memodifikasinya, desain pantat seperti itu katanya duck tail alias pantat bebek. "Itu bisa dikatakan hal yang baru di dunia modifikasi motor sport. Kita lawan konsep selama ini yang sangat populer dengan pantat panjang dan tipis," kata pria bersuara serak ini.
Mungkin selama ini yang akrab dengan buritan pendek seperti ini dari aliran WJS (West Jateng Style) yang banyak berkembang di Purwokerto dan sekitarnya. Tapi ini kali berbeda.
"Kalau WJS atau minor fighter itu biasanya buritan dibiarkan begitu saja, tanpa adanya bodi kit yang menempel," tambah pria 40 tahun ini.
Sedangkan untuk karyanya ini, Hendra membuat buritan dari fiber layaknya motor sport biasa. Hanya posisi atau jarak dari jok atau tangki yang terlalu pendek.
Tentu saja untuk membuatnya harus dilakukan pemotongan rangka terlebih dahulu. "Dibuang cukup banyak, sekitar 20cm," kata Hendra menerangkan. Sementara itu rangka depan tidak diutak-atik sama sekali.
Hanya dilakukan pemasangan semacam deltabox. "Tapi, ini deltabox boongan, bukan bagian dari sasis atau rangka," tambahnya malu-malu. Karena tidak berfungsi sebagaimana harusnya maka bisa dibuat dari fiber. Yang penting tampilan motor jadi kokoh.
Karena rangka untuk pegangan tangki masih aslinya, maka bensin pun masih sama. "Kita hanya menggunakan sistem kondom saja supaya terlihat lebih besar. Bentuknya meniru model Yamaha R6," kekehnya.
Memang model depannya mengarah pada bentuk moge 600cc itu. "Sebab setelah dicermati fairing R6 itu ramping, cocok dengan mesin Tiger. Apalagi dengan buntut bebek tadi, masih sesuai," bebernya panjang lebar.
Tapi, dengan konsep modifikasi yang cerdas, bentuk lampu depannya dibuat unik. "Kalau meniru aslinya atau pakai lampu asli R6 pasti mahal banget. Nah dengan menggunakan fog lamp dari mobil seperti ini lebih murah dan unik," lanjut pemilik bengkel di Jl. Raya Tajur, No. 29, Bogor.
Hasil kreasi Hendra ini sepertinya akan menjadi ide segar yang akan banyak ditiru.
STOP LAMP BEDA
Hendra juga cukup pintar dalam menempatkan stop lamp atau lampu rem di belakang. Dia menempatkan lampu rem tadi dengan sistem tempel di bagian undertail. "Kalau dibuat dengan sistem tanam malah akan terlihat aneh, sebab buritan hanya secuil seperti itu," katanya.
Selain itu Hendra rupanya rada susah untuk menemukan lampu belakang yang pas dengan buntut bebeknya tadi. "Akhirnya dibuatkan saja dudukan baru untuk lampu rem di bagian bawah, untuk lampunya menggunakan variasi Ninja 250R," cuapnya panjang lebar.
Dengan teknik seperti ini, Hendra berfikiran akan mudah gonta-ganti lampu karena memang tidak ada bagian bodi yang 'dirusak'. Bosan satu model tinggal pasang bentuk baru. Asyik bukan? (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Swallow 120/70-17
Ban belakang: Swallow 150/60-17
Pelek: MotoR
Knalpot: ZOX
Footstep: Yoshimura
Disc brake: Ride IT