Mengenal Jenis - Jenis Kasur
Paling tidak, kita mengenal empat jenis bahan pembuat kasur : busa, kapuk, pegas (spring), dan karet (latex). Apa beda dari masing-masing kasur tsb ?
Kasur Kapuk Kapuk berasal dari pohon randu. Kain katun dengan motif garis yang khas digunakan sebagai lapisan luar. Tidur di atas kasur kapuk cukup nyaman karena empuk dan tidak panas. Namun kasur ini bisa kempes setelah dipakai beberapa lama, sehingga harus ditambahkan kapuk lagi. Kasur kapuk tidak dianjurkan untuk orang yang alergi debu karena mengundang debu berdiam di antara jahitan kain kasur. Kapuk memiliki serpihan halus yang bisa terhirup melalui napas. Harga kasur ini relatif murah, antara Rp100.000 – Rp1.000.000, tergantung dari ukuran dan kualitas kepadatan kapuk. |
Kasur Busa Material kasur ini menggunakan busa yang sudah mengalami proses kimiawi, yang dinamakan poliuretan. Kasur mengikuti berat badan dan bertahan dengan posisi itu selama Anda berada di atasnya. Bentuknya bisa kembali seperti semula. Namun makin lama bisa makin kempes --terutama pada busa yang berkualitas rendah-- hingga Anda harus menggantinya dengan yang baru. Kelemahan lainnya, kasur ini panas. Harga kasur busa berkisar Rp200.000 – Rp2.000.000, tergantung ukuran dan kualitas (kw) busanya. |
Kasur Pegas (Spring Bed) Kasur ini terdiri dari banyak pegas (per) dan lapisan busa. Makin banyak jumlah pegasnya, makin bagus kualitas kasur. Springbed yang umum dipasarkan terdiri dari 140 pegas per meter persegi. Bahan pengempuknya memakai busa, lateks, atau campuran keduanya, bahkan spring bed skrg ada yg memakai Memory Foam. Pegas akan menopang tubuh sampai titik tertentu dan kemudian memberi daya lontar kembali, mengikuti kontur tubuh agar tidur lebih nyaman. |
Kasur Latex (Latex Bed) Dewasa ini, kasur tidak hanya berfungsi sebagai perangkat tidur saja. Kini kasur dipercaya turut menentukan kualitas tidur seseorang, yang kenyataanya turut mendukung produktivitas kerjanya. Di pasaran, jenis kasur lateks sedang naik daun. Kasur jenis ini dipercaya mampu menopang tubuh dengan sempurna dan bermanfaat pula sebagai antibakteri, antikutu dan antipolusi. Sayangnya, tidak semua orang dapat membedakan lateks yang asli dengan yang aspal.
|
Kasur Air
Kasur air atau tempat tidur air adalah kasur berisi air. Kulit kasur terbuat dari plastik vinil. Di dalam kasur dibagi menjadi kompartemen-kompartemen agar air tidak bergejolak keras ketika mendapat tekanan keras dari atas. Kasur air umumnya lebih berat dari kasur pegas, kasur lateks, atau kasur karet busa.
Air di dalam kasur membuat orang yang tidur di atasnya merasa sejuk. Bila diperlukan, air di dalamnya bisa dihangatkan dengan penghangat bertenaga listrik agar orang yang tidur tidak kedinginan. Bahan kimia ditambahkan ke dalam air agar air di dalam kasur tidak ditumbuhi alga dan bakteri.
Pemanas untuk kasur air memerlukan tenaga listrik yang cukup banyak. kasur air memerlukan antara 500 hingga 2000 kWh per tahun bergantung kepada iklim, ukuran kasur, dan faktor lain. Dibandingkan lemari es, kasur air memerlukan lebih banyak energi. Pemakaian listrik bisa dikurangi sejumlah 60% pada kasur air berlapiskan karet busa.
Kasur air atau tempat tidur air adalah kasur berisi air. Kulit kasur terbuat dari plastik vinil. Di dalam kasur dibagi menjadi kompartemen-kompartemen agar air tidak bergejolak keras ketika mendapat tekanan keras dari atas. Kasur air umumnya lebih berat dari kasur pegas, kasur lateks, atau kasur karet busa.
Air di dalam kasur membuat orang yang tidur di atasnya merasa sejuk. Bila diperlukan, air di dalamnya bisa dihangatkan dengan penghangat bertenaga listrik agar orang yang tidur tidak kedinginan. Bahan kimia ditambahkan ke dalam air agar air di dalam kasur tidak ditumbuhi alga dan bakteri.
Pemanas untuk kasur air memerlukan tenaga listrik yang cukup banyak. kasur air memerlukan antara 500 hingga 2000 kWh per tahun bergantung kepada iklim, ukuran kasur, dan faktor lain. Dibandingkan lemari es, kasur air memerlukan lebih banyak energi. Pemakaian listrik bisa dikurangi sejumlah 60% pada kasur air berlapiskan karet busa.