Adanya sponsor rokok dinilai bertentangan dengan semangat sportivitas dalam olahraga. Di satu sisi olahraga bertujuan agar orang menjadi lebih sehat, sementara rokok di sisi lainjustru merusak kesehatan dengan ratusan racun yang terkandung di dalam asapnya.
"Rokok juga merupakan pintu gerbang kemaksiatan, seperti narkoba, HIV/AIDS dan lain-lain," kata Prof Dr dr Afansa Moeloek, SpOG, ketua Komisi Nasional Pengendalian Tembakau dalam konferensi pers di kantor Yayasan Jantung Indonesia, Kamis (24/11/2011).
Sea Games XXVI 2011 ini merupakan gelaran pesta olahraga multicabang yang pelaksanaannya harus bebas asap, iklan, promosi dan sponsor rokok. Smoke Free Sea Games atau Sea Games bebas asap rokok pertama kali digelar di Vietnam tahun 2003, lalu di Filipina tahun 2005 dan Laos tahun 2009.
Dengan sukses ini, diharapkan event-event olahraga lain yang digelar di Indonesia juga akan bebas rokok. Bahkan Sekretaris Komite Eksekutif Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Sarluhut Napitupulu menjamin liga sepakbola Indonesia musim ini juga akan bebas sponsor rokok.
"Ini juga akan menjadi kompetisi pertama kita yang bebas sponsor rokok," kata Sarluhut yang juga hadir dalam konferensi pers tersebut.
Dukungan terhadap kampanye antirokok juga datang dari kalangan atlet, khususnya pemain sepakbola yang dalam Sea Games XXVI baru saja dikalahkan Malaysia. Titus Bonai alias Tibo, bintang muda asal Papua yang memperkuat tim nasional sepakbola Indonesia berpesan agar generasi muda menjauhi rokok.
"Janganlah merokok, karena kami para atlet sangat terganggu. Atlet butuh fisik dan pernapasan yang bagus. Tapi rokok bisa mengganggu pernapasan kami," kata Tibo yang memang besar di keluarga yang bebas rokok.