Namun demikian bayi yang diberi nama Maria Oktaviani keburu meninggal pada sore harinya sekitar pukul 17.00 Wita.
Menurut ibu sang bayi, Maria Elizabeth kaki anaknya mirip duyung kuat dugaan ada kaitan dengan mimpi yang pernah dia alami.
Janji Maria dengan Ikan Duyung yang hadir dalam mimpi saat usia kandungannya genap tiga bulan. Perjanjian itu antara lain Ikan Duyung menjanjikan bahwa rahim yang ada di dalam kandungan Maria akan membawa rejeki berlimpah bagi keluarganya.
Dengan persyaratan. Pertama, Maria Elisabeth harus menamai anak itu Puteri Duyung. Kedua, sesaat setelah dilahirkan menyimpannya di dalam bak.
Dan terakhir, tidak menceritakan siapa-siapa tentang perjanjian kedua belah pihak itu. Jika hal itu dilanggar, demikian Tutur Maria kepada Pos Kupang, di Rumah duka di Kampung Garam, Rabu (19/10/2011), maka salah satu di antara anggota keluarga mereka akan menjadi korban.
Masih dalam mimpi, permintaan ikan duyung untuk menamai anak dalam rahimnya itu Puteri Duyung ditolak mentah-mentah oleh Maria.
“Kami ribut di pantai. Dia minta saya menamai anak saya Puteri Duyung. Tapi saya bilang pada dia. Saya tidak mau, kami manusia dan kamu ikan. Tapi dia menjawab, kami juga manusia, jangan takut,” demikian Maria mengulangi pernyataan Ikan Duyung dalam mimpinya.
Maria mengakui, telah menceritakan mimpi-mimpi itu kepada suaminya karena takut. Juga dirinya sebelum anak itu lahir, sudah menyiapkan nama untuk anak itu, “Maria Oktaviani” kalau dia perempuan dan Mario Oktaviano, kalau di laki-laki. Maria menolak menamai anak itu ‘puteri duyung’.
Maria menuturkan, beberapa kali Ikan Duyung itu meyakinkan dirinya untuk tidak takut. Karena anak dalam rahimnya itu akan membawa rejeki besar untuk keluarganya.
Maria tidak menceritakan rejeki apa yang dijanjikan Ikan Duyung dalam mimpinya itu. Namun kalau Maria menepati janji, maka anak itu membawa kelimpahan rejeki untuk keluarganya.
Maria menambahkan, jika dirinya menepati janji itu, anak itu akan hidup dalam bak air dan bersama keluarga hanya empat bulan. Setelah itu dibawa pergi oleh Ikan Duyung itu.
Maria menuturkan hal itu dengan cukup lancar. Namun ibu yang hari-hari menawarkan jasa cuci pakaian di rumah-rumah penduduk di Kota Maumere ini tidak bisa menyembunyikan ketakutannya. Pasalnya dalam mimpi itu, ikan duyung mengancam akan mengambil salah satu anggota keluargannya kalau melanggar janji.
Ancaman itu menjadi kenyataan karena saat dilahirkan sang anakpun meninggal sore hari