REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pengelola Stadion Utama Gelora Bung Karno  (SUGBK) Senayan, Jakarta, Mahfuddin Nigara sangat menyesalkan ulah  panitia SEA Games dan PSSI yang kurang mampu mengantisipasi calon  penonton sepakbola, Ahad.
"Kami sangat menyesalkan ulah mereka yang mengakibatkan para calon  penonton kecewa dan mulai melakukan pengrusakan dengan membakar loket  tempat penjualan tiket di dekat restoran Lagunas itu," ujar Direktur  Pengembangan dan Pengelolaan SUGBK, Mahfudin Nigara.
Sebagaimana diketahui, ratusan calon penonton pada Ahad sore  mendatangi loket-loket di seputar SUGBK yang akan membeli voucher  penukaran tiket. Namun jumlahnya dikabarkan sangat terbatas, yakni hanya  10.000 lembar.
Manajer Bidang Ticketing INASOC Agus Mauro mengungkapkan, pihaknya  mencetak 70.000 lembar tiket untuk pertandingan final sepakbola yang  akan digelar SUGBK pada hari Senin yang mempertemukan Indonesia melawan  Malaysia.
Dari 70.000 lembar tersebut, lanjutnya, 20.000 lembar diantaranya  dialokasikan bagi para rekanan dan sponsor. Namun ribuan calon penonton  yang kecewa tak mendapatkan voucher, kemudian mendatangi Kantor  Sekretariat PSSI di kawasan Pintu VIII SUGBK. Mereka pun mendapati  kantor PSSI tersebut tertutup rapat, dan salah seorang anggota panitia  yang berpakaian batik menyarankan agar mencari tiket tersebut ke Gedung  INASOC di sekitar kawasan Kantor KONI Pusat yang berjarak sekitar 200  meter.
Sekitar 200 orang kemudian bergerak menuju kantor itu , yang tak lain  adalah Gedung Piramid dan hanya digunakan sebagai ruang Main Press  Center (MPC) atau tempat kerja para wartawan. Mengantisipasi hal itu,  Mahfudin Nigara pun mengerahkan Satpol PP dan mengontak Kapolres Tanah  Abang untuk mengamankan Gedung Piramid dari berbagai kemungkinan.
"Ngapain PSSI menyuruh mereka datang kesini? Di sini tidak ada loket  atau panitia penjual tiket. Gedung INASOC juga bukan disini. Kami juga  sangat menyesalkan tindakan calon penonton yang melakukan pengrusakan,  karena SUGBK adalah aset bangsa dan aset kita semua," ujarnya.
Ketika ditanya apakah semua ini akibat sistem kerja panitia yang "amatiran", Nigara mengatakan; "Ya, memang amatiran".
sumber :http://id.berita.yahoo.com/loket-tiket-dibakar-pengelola-gelora-bung-karno-kesal-120008117.html