Alerginya terhadap susu sangatlah parah, karena sedikit saja ia tersentuh dengan susu atau produk yang terbuat dari susu dapat amat fatal baginya. Bahkan ia dapat kehilangan nyawanya.
“Saya memiliki alergi susu yang berat. Kadang kala ada anak-anak yang menyentuh meja dengan tangan mereka yang belepotan susu sehabis sarapan”, tutur murid kelas sembilan di Sekolah Tinggi Fossil Ridge kepada CBS Denver.
Namun agar dapat terus melanjutkan pendidikannya, Lauren terpaksa menggunakan bantuan robot untuk menggantikannya bersekolah agar tidak kehilangan mata pelajaran.
Berkat pertolongan Robot VGo yang dioperasikan melalui internet nirkabel ia dapat melanjutkan studinya, dan robot ini bahkan dilengkapi dengan layar untuk memudahkan para siswa dan guru untuk melihat dan berbicara dengannya di sekolah, sementara Lauren berada di rumah.
Lauren dapat mengendalikan gerakan robot tersebut dengan menggunakan keyboard sehingga ia dapat bergerak di antara ruang kelas. Bahkan Lauren semakin populer di sekolah, dimana banyak murid-murid lain yang berhenti untuk sekedar mengobrol dengannya ketika robot tersebut meluncur di koridor sekolah.
“Terkadang agak sulit untuk mencapai kelas tepat waktu, karena setiap orang berusaha menyentuh saya dan berbicara dengan saya.” ungkapnya.
Menurut kepala sekolah Dr Deirdre Cook, sekolah tersebut mengeluarkan biaya sekitar Rp 45 juta untuk teknologi ini.
“Anak-anak menjadi bersemangat ketika mereka melihatnya. Dan hal ini berarti bahwa Lauren memiliki teman di sini.” ucap Cook.
“Dia mampu berinteraksi dengan anak-anak lain dengan. Ini adalah hal yang terbaik ‘. tutur Melissa, ibu dari Lauren.
Meskipun lahir dengan alergi susu yang parah, Lauren sebenarnya dapat menghabiskan waktu bermain dengan teman-temannya di luar sekolah asalkan mereka tidak melakukan kotak dengan produk apapun yang terbuat dari susu.
sumber :http://www.berita.manadotoday.com/gadis-ini-terpaksa-menggunakan-robot-untuk-bersekolah-akibat-alergi-susu-yang-parah/10403.html