Setelah didepak dari negara asalnya, China, Luoyu kini bekerja sebagai terapis manikur di sebuah salon di Brooklyn. Wanita muda ini terkenal di saat menyebar selebaran karakter pria yang bisa menjadi pasangannya di Shanghai dua tahun lalu.
Kala itu, lewat iklan dan selebaran, dia mencari pria idamannya dengan berbagai kriteria khusus. Salah satunya, si pria harus lulus dari salah satu universitas terkemuka jurusan ekonomi atau yang setara dengan itu. Tinggi pria harus berkisar 175-183 cm bertolak belakang dengan tingginya yang hanya mencapai 137 cm.
Selain itu, si pria juga haruslah penduduk asli pesisir China timur. Persyaratan lainnya, si pria tidak boleh mempunyai anak sebelumnya dan tidak boleh mempunyai mantan pacar yang melakukan aborsi.
Di bagian pekerjaan, Luoyu menjelaskan secara spesifik pria impiannya. Dia menulis, pria idamannya tidak boleh seorang pegawai negeri, namun tidak apa-apa jika ia bekerja di salah satu perusahaan besar di China seperti PetroChina, Sinopec atau bank terkemuka. Standarnya ini menimbulkan tanda tanya, mengingat posisinya saat itu hanyalah seorang kasir di sebuah cabang supermarket.
Di dunia maya, ia dikenal dengan nama ‘Sister Phoenix’ atau ‘Sister Feng’ dan menjadi bahan tertawaan karena permintaannya akan pria idaman tidak sesuai dengan wajahnya yang dianggap pas-pasan. Belum lagi tinggi yang dibawah rata-rata, serta gaji kecil sekitar 146 dolar Amerika atau Rp1,3 juta per bulan.
“Saya dibenci di China dan saya tidak mau dibenci oleh orang sini," katanya pada The New York Post dalam bahasa Mandarin. Menurutnya, Amerika merupakan tempat semua orang bisa sukses. Ia berencana membuka bisnis kecil dan mengembangkannya menjadi bisnis skala internasional.