Pihak International Energy Agency (IEA) menyatakan, dunia memiliki waktu hanya lima tahun untuk mengantisipasi perubahan iklim. Seperti yang dikutip dari ST.
Dalam laporan tahunan 'World Energy Outlook', IEA berpendapat kenaikan penggunaan energi fosil akan mengarah pada bencana perubahan iklim yang dashyat.
"Pintu untuk '2.0 C sudah ditutup," ungkap IEA, mengacu pada batas derajat 2.0 pada pemanasan global yang merupakan standar bagi para ilmuwan dan pemerintah, untuk mencegah kerusakan iklim.
"Jika tidak ditangani, maka pada 2017 total gas buangan karbondioksida (CO2) yang kompatibel dengan toleransi 2.0 C akan 'terkunci' oleh pabrik-pabrik serta sumber buangan karbon lainnya," ujar IEA.(sumber: inilah.com)