Rasa perut tidak nyaman, habis makan lalu sakit perut atau sulit buang air besar (BAB) bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya karena usus lengket. Apa ciri-ciri usus lengket?

"Gejala pelengketan usus yang pasti dan sering adalah merasa tidak enak. Nggak enak aja gitu, nggak enaknya susah diterangin," jelas Dr Errawan Wiradisuria, SpB-KBD, M.Kes, Spesialis Bedah dan Konsultan Bedah Digestif dan Laparoskopi RS Premier Bintaro, dalam acara Media Gathering di RS Premier Bintaro, Jakarta, Kamis (24/3/2011).


Menurut Dr Errawan, biasanya pasien yang mengalami pelengketan usus karena mengalami usus buntu yang pecah, akan merasakan sakit di perut bagian kanan. Sedangkan jika pasien yang awalnya karena endometriosis atau penyakit kandungan, biasanya rasa tidak nyaman akan terasa di bangian tengah bawah perut.



Jika pelengketan usus sudah parah, maka gejala yang dirasakan adalah susah buang air besar.

"BAB nya susah, karena si usus yang harusnya lurus-lurus aja, lancar-lancar aja kaya kereta api, itu jadi ditarik, jadi seolah-olah yang harusnya si usus lurus jadi bengkok ke atas, karena ke tarik. Jadi waktu makanan kita berjalan, waktu digiling, itu dia harus menempuh perjalanan yang lebih jauh, yang harusnya lurus dia naik dulu ke atas. Dan ketika usus ditarik, reseptor rasa sakit di dalam juga bergerak, sehingga rasa sakitnya khas sehabis makan atau setelah makan banyak," jelas Dr Errawan.



Menurut Dr Errawan, rasa sakit tersebut muncul karena gerakan ususnya terbatas seolah-olah terikat oleh fibrin akibat infeksi.

Dr Errawan juga menjelaskan bahwa tidak ada faktor luar seperti makanan tertentu yang dapat menyebabkan pelengketan usus.


"Kalau makanan nggak ada ya, paling sering karena infeksi habis operasi itu," tutur Dr Errawan.


Menurutnya, orang yang pernah operasi sekitar usus biasanya paling sering terkena masalah usus lengket.


"Orang yang pernah dioperasi punya risiko pelengketan usus lebih besar ketimbang orang yang tidak pernah dioperasi," jelas Dr Errawan.


Menurut Dr Errawan, hal ini karena proses operasi memungkinkan terjadinya manipulasi usus, pemindahan usus sementara dan pendarahan, sehingga berpotensi menimbulkan infeksi dan menyebabkan pelengketan usus.


"Misalnya ada preman berantem kena tusuk, itu kan bolong ususnya. Kalau bolong kan kotoran atau fesesnya jadi keluar. Kotoran itu harus kita cuci dan usus yang bolong harus kita jahit. Nah, bekas feses, bekas kotoran atau bekas darah itu walaupun sudah dibersihkan sampai jernih, kalau ada infeksi tetap saja berpotensi menyebabkan pelengketan usus," jelas Dr Errawan yang lulus S1 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung.



Secara lengkap Dr Errawan menjelaskan bahwa pelengketan usus bisa disebabkan oleh berbagai hal, antara lain:
1.Bakat
2.Infeksi
3.Masalah operasi yang kurang bersih atau tidak dibersihkan secara maksimal
Penyakit kandungan endometriosis
TBC usus.
"Misalnya waktu operasi ada pendarahan, ada pendarahan nyucinya nggak bersih atau tidak terlalu maksimal, maka sisa-sisa darah bisa menjadi fibrin (gumpalan darah). Fibrin itulah yang menjadi seperti sarang laba-laba, seperti tali. Atau seperti kasus infeksi karena usus buntu yang pecah, usus buntu yang pecah kan harus dioperasi, tapp kalau dia punya bakat berpotensi untuk infeksi, karena kalau usus pecah kan kotoran yang harusnya dibuang di WC jd dibuang di situ, jadi bisa menyebabkan pelengkatan," tutur Dr Errawan yang juga berpraktik di Sub Bagian Bedah Digestif RSUP Persahabatan





sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7624066