Mendag Mari Elka Pangestu. Foto: Heru Haryono/okezone
Mendag Mari Elka Pangestu. Foto: Heru Haryono/okezone

JAKARTA - Kalangan pengusaha menyambut baik pencopotan Mari Elka Pangestu dari jabatannya sebagai Menteri Perdagangan. Kebijakan yang digelontorkannya membuat Indonesia dibanjiri produk impor yang tak terkendalikan.
http://mantaplah.com/wp-content/uploads/2011/09/mari_elka_pangestu_100927191917.jpg
"Dan itu telah membunuh serta melumpuhkan industri manufaktur serta UMKM di dalam negeri. Momentum reshuffle kabinet, merupakan peluang bagi Presiden SBY menunjukan kepedulian pada upaya revitalisasi potensi ekonomi dalam negeri," kata Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia, Bambang Soesatyo, dalam keterangan tertulisnya kepada okezone, Selasa (18/10/2011).

Menurutnya, tindakan paling strategis yang dibutuhkan saat ini adalah membentuk tim ekonomi kabinet yang militan, beranggotakan menteri-menteri yang tahu betul hakikat kepentingan nasional dan kepentingan rakyat.

Ketergantungan pada bahan pangan impor tak terhindarkan karena niat merevitalisasi sektor pertanian dan perkebunan tanaman pangan dilaksanakan setengah hati.

"Di sektor industri dan UMKM, kebijakan impor yang demikian longgar malah menjadi faktor yang mematikan potensi ekonomi rakyat di dalam negeri," tukasnya.
http://www.mediaindonesia.com/spaw/uploads/images/article/image/20110105_014437_mari-elka.b.jpg
Diketahui, impor komoditi pangan tahun ini bisa mendekati angka Rp60 triliun. Sebab dalam periode Januari-Juni 2011 saja, nilai impor pangan sudah mencapai Rp36,2 triliun.

Sebagai acuan atau perbandingan, total nilai impor bahan pangan per 2009 tercatat Rp51,97 triliun. Komoditi yang diimpor meliputi gandum, jagung, beras, tepung terigu, kacang kedelai, susu, gula, daging sapi, hingga garam dan cabai.

Pertumbuhan impor produk industri pun terbilang sangat cepat. Pada 2010, nilai impor mesin dan peralatan tercatat USD18 miliar, produk elektronik USD14 miliar, produk automotif dan komponennya USD13 miliar. Paling menggelisahkan tentu saja melihat pertumbuhan impor produk China di pasar dalam negeri.

"Akibat banjir produk impor yang tak terkendali, khususnya dari China, produktivitas sektor industri dan UMKM anjlok," katanya.

Selain itu, volume penjualan produk lokal turun sangat tajam. Akibatnya, kemampuan sektor industri dan UMKM dalam penyerapan tenaga kerja pun semakin menyusut. (ade)

http://static.republika.co.id/uploads/images/headline/mari-elka-pangestu-_110514074327-841.jpg



sumber :http://economy.okezone.com/read/2011/10/18/320/516722/pencopotan-mari-elka-disambut-baik-pengusaha