"Kami turut berduka cita atas kabar itu. Saya sendiri cukup terkejut, karena saya tidak tahu beliau mengidap penyakit apa," kata Dr. Agus Purwito kepada ANTARA.
Menurut dia, Dr Sriani ke Yogyakarta dalam rangka mudik Lebaran bersama keluarganya. Selasa pagi ketika Dr Sriani sedang menuju ke masjid untuk shalat subuh tiba-tiba ia mendadak koma dan tekanan darahnya langsung menurun drastis. Ia kemudian dilarikan rumah sakit Dr Sarjito, namun siang harinya tak tertolong dan menghembuskan napas terakhir.
Dr Sriani dikenal sebagai dosen dan juga peneliti yang tekun untuk menghasilkan karya-karya yang dapat mensejahterakan petani Indonesia. Ia merupakan penemu varietas pepaya callina, atau yang di pasaran dikenal sebagai pepaya california.
Wanita kelahiran Ponorogo, 28 Oktober 1955 itu semasa hidupnya banyak mengabdikan diri dalam penelitian dan pemuliaan tanaman buah yang hasil kerjanya dapat dirasakan para petani di Indonesia. Bersama rekan-rekannya di Pusat Penelitian Buah Tropika (PKBT) IPB, Sriani juga melakukan pemuliaan terhadap sejumlah varietas buah seperti cabe, nanas, dan pisang.
Atas ketekunannya dalam pemuliaan buah lokal itu, Sriani mendapat sejumlah penghargaan dari berbagai kalangan, di antaranya penghargaan Rektor IPB dan penghargaan Riset Unggulan Strategi Nasional (Rusnas Award 2004) dari Kementerian Riset dan Teknologi.
Selain itu, Satyalancana Karyasatya dari Presiden RI tahun 2006, Penghargaan Kepedulian dan Penegakan HaKI dari Presiden RI 2007, Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa tahun 2009, dan tahun 2010 mendapat penghargaan dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Terkait dengan profesinya sebagai dosen, Sriani pernah mendapat penghargaan sebagai Dosen Berprestasi IPB tahun 2006, dan juga Dosen Berprestasi Tingkat Nasional di tahun yang sama.
Anak pertama dari tujuh bersaudara pasangan Soedjijo dan Sri Rumiati ini sejak masa kecilnya sudah tidak asing lagi dengan kebun buah-buahan, terutama karena kakeknya dulu di Ponorogo punya tanah cukup luas berisi aneka tanaman buah-buahan. Selepas SMA di Ponorogo, Sriani melanjutkan kuliah di Fakultas Pertanian UGM, Yogyakarta.
Ia kemudian melanjutkan karirnya di IPB sebagai dosen dan menyelesaikan kuliah S2. Gelar doktor diraihnya di Universiti Putra Malaysia (UPM) pada 1997 di bidang pemuliaan tanaman. Dr Sriani juga punya keinginan agar buah-buahan lokal Indonesia dapat kembali merajai pasar nasional dan tidak lagi kalah dari buah-buahan impor.
"Almarhum adalah sosok peneliti yang tekun. Sebagai dosen, ia juga selalu setia para mahasiswanya, baik tingkat sarjana maupun pasca sarjana. Kami sangat kehilangan beliau," pungkasnya.