http://asepsaiba.files.wordpress.com/2011/01/rim.jpg

Pemerintah geram terhadap produsen BlackBerry, Research In Motion Company, atas pembangunan pabrik mereka di Malaysia. Sebab, pasar BlackBerry Malaysia jauh lebih sedikit dibandingkan Indonesia. “Tapi kenapa membangun pabrik di Malaysia?” Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Gita Wirjawan mempertanyakan, saat ditemui di kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Rabu 7 September 2011.

RIM, Kenapa Malaysia yang hanya memiliki sepersepuluh pemakai BlackBerry dipilih untuk mendirikan pabrik RIM dari pada Indonesia? Apakah iklim investasi yang tidak kondusif di negeri ini?

RIM, Kenapa Malaysia yang hanya memiliki sepersepuluh pemakai BlackBerry dipilih untuk mendirikan pabrik RIM dari pada Indonesia? Apakah iklim investasi yang tidak kondusif di negeri ini?

Gita mengatakan pasar telepon pintar asal Kanada itu di Indonesia sangat besar. Di Indonesia tahun ini saja RIM menargetkan penjualan 4 juta unit dengan harga rata-rata US$300 per unit. Sedangkan di Malaysia, RIM tak akan mampu menjual lebih dari 400 ribu unit. “Cuma sepersepuluhnya Indonesia,” katanya.

Selain BlackBerry, pemerintah juga kesal terhadap produsen peralatan rumah tangga asal Jerman, Bosch, yang juga membangun pabrik solar panel di Malaysia, sedangkan pasar terbesarnya justru di Indonesia. “Ini yang perlu disikapi,” ujar Gita. Atas masalah ini pemerintah tengah mengkaji pemberian disinsentif kepada perusahaan yang memiliki pangsa besar di Tanah Air, namun tidak membangun pabrik di Indonesia. “Menteri Perindustrian sudah mengambil sikap,” katanya.

Hingga kini, menurut Gita, pemerintah saat ini masih terus menginventaris produk-produk yang dikonsumsi dengan skala besar, namun tidak memiiliki pabrik di Indonesia. “Tidak ada alasan mereka tidak produksi di Indonesia,” katanya




sumber :http://ruanghati.com/2011/09/07/kenapa-rim-bangun-pabrik-blackberry-di-malaysia-bukan-di-indonesia/