Kejadian Aneh dan Ajaib Saat Perang Gaza (Tentara Jelmaan Malaikat dll)
Hamster  Head - Serangan Zionis Israel ke Jalur Gaza memunculkan banyak cerita  dan  pelajaran yang bisa kita petik. Selain kekejian dan tindakan yang  tidak  berprikemanusiaan dari Israel, sesungguhnya dalam keyakinan saya  Perang  Gaza ini merupakan sebuah medium bagi kita untuk semakin  meyakini  kekuasan Allah SWT. Karena memang banyak ditunjukan kekuasaan  Allah  disaat perang ini berlangsung. Dengan kehendak Allah yang Maha  Kuasa  maka hingga sekarang Israel dan sekutunya tidak bisa menguasai  Gazza.
Dan  berikut adalah rangkaian kisah yang saya baca dan mudah-mudahan   bermanfaat bagi kita semua, saya kutif artikel dibawah ini dari berbagai   sumber :
Gaza,  itulah nama hamparan tanah yang luasnya tidak lebih dari 360 km   persegi. Berada di Palestina Selatan, "potongan" itu "terjepit" di   antara tanah yang dikuasai penjajah Zionis Israel, Mesir, dan laut   Mediterania, serta dikepung dengan tembok di sepanjang daratannya.
Sudah  lama Israel "bernafsu" menguasai wilayah ini. Namun, jangankan   menguasai, untuk bisa masuk ke dalamnya saja Israel tidak mampu.
Sudah  banyak cara yang mereka lakukan untuk menundukkan kota kecil ini.   Blokade rapat yang membuat rakyat Gaza kesulitan memperoleh bahan   makanan, obat-obatan, dan energi, telah dilakukan sejak 2006 hingga   kini. Namun, penduduk Gaza tetap bertahan, bahkan perlawanan Gaza atas   penjajahan Zionis semakin menguat.
Akhirnya  Israel melakukan serangan "habis-habisan" ke wilayah ini.   Mereka"mengguyurkan" ratusan ton bom dan mengerahkan semua kekuatan   hingga pasukan cadangannya.
Namun, sekali lagi, negara yang tergolong memiliki militer terkuat di dunia ini harus mundur dari Gaza.
Di  atas kertas, kemampuan senjata AK 47, roket anti tank RPG, ranjau,   serta beberapa jenis roket buatan lokal yang biasa dipakai para   mujahidin Palestina, tidak akan mampu menghadapi pasukan Israel yang   didukung tank Merkava yang dikenal terhebat di dunia. Apalagi menghadapi   pesawat tempur canggih F-16, heli tempur Apache, serta ribuan ton "bom   canggih" buatan Amerika Serikat.
Akan  tetapi di sana ada "kekuatan lain" yang membuat para mujahidin  mampu  membuat "kaum penjajah" itu hengkang dari Gaza dengan muka  tertunduk,  walau hanya dengan berbekal senjata-senjata "kuno".
Itulah  pertolongan Allah Subhanahu wa Ta'ala yang diberikan kepada para   pejuangnya yang taat dan ikhlas. Kisah tentang munculnya "pasukan lain"   yang ikut bertempur bersama para mujahidin, semerbak harum jasad para   syuhada, serta beberapa peristiwa "aneh" lainnya selama pertempuran,   telah beredar di kalangan masyarakat Gaza, ditulis para jurnahs, bahkan   disiarkan para khatib Palestina di khutbah-khutbah Jumat mereka.
Wartawan  kami, Thoriq, merangkum kisah-kisah "ajaib" tersebut dari  berbagai  sumber untuk para pembaca yang budiman. Selamat mengikuti. ***
Pasukan 'Berseragam Putih' di Gaza
Ada "pasukan lain" membantu para mujahidin Palestina. Pasukan Israel sendiri mengakui adanya pasukan berseragam putih itu.
Suatu  hari di penghujung Januari 2009, sebuah rumah milik keluarga  Dardunah  yang berada di antara Jabal Al Kasyif dan Jabal Ar Rais,  tepatnya di  jalan Al Qaram, didatangi oleh sekelompok pasukan Israel.
Seluruh  anggota keluarga diperintahkan duduk di sebuah ruangan. Salah  satu  anak laki-laki diinterogasi mengenai ciri-ciri para pejuang  al-Qassam.
Saat  diinterogasi, sebagaimana ditulis situs Filisthin Al Aan, mengutip   cerita seorang mujahidin al-Qassam, laki-laki itu menjawab dengan jujur   bahwa para pejuang al-Qassam mengenakan baju hitam-hitam. Akan tetapi   tentara itu malah marah dan memukulnya hingga laki-laki malang itu   pingsan.
Selama  tiga hari berturut-turut, setiap ditanya, laki-laki itu menjawab  bahwa  para pejuang al-Qassam memakai seragam hitam. Akhirnya, tentara  itu  naik pitam dan mengatakan dengan keras, "Wahai pembohong! Mereka itu   berseragam putih!"
Cerita  lain yang disampaikan penduduk Palestina di situs milik Brigade   Izzuddin al-Qassam, Multaqa al-Qasami, juga menyebutkan adanya "pasukan   lain" yang tidak dikenal. Awalnya, sebuah ambulan dihentikan oleh   sekelompok pasukan Israel. Sopirnya ditanya apakah dia berasal dari   kelompok Hamas atau Fatah? Sopir malang itu menjawab, "Saya bukan   kelompok mana-mana. Saya cuma sopir ambulan."
Akan  tetapi tentara Israel itu masih bertanya, "Pasukan yang berpakaian   putih-putih dibelakangmu tadi, masuk kelompok mana?" Si sopir pun   kebingungan, karena ia tidak melihat seorangpun yang berada di   belakangnya. "Saya tidak tahu," jawaban satu-satunya yang ia miliki.
Suara Tak Bersumber
Ada  lagi kisah karamah mujahidin yang kali ini disebutkan oleh khatib   masjid Izzuddin Al Qassam di wilayah Nashirat Gaza yang telah   ditayangkan oleh TV channel Al Quds, yang juga ditulis oleh Dr   Aburrahman Al Jamal di situs Al Qassam dengan judul Ayaat Ar Rahman fi   Jihad Al Furqan (Ayat-ayat Allah dalam Jihad Al Furqan).
Sang  khatib bercerita, seorang pejuang telah menanam sebuah ranjau yang   telah disiapkan untuk menyambut pasukan Zionis yang melalui jalan   tersebut.
"Saya  telah menanam sebuah ranjau. Saya kemudian melihat sebuah  helikopter  menurunkan sejumlah besar pasukan disertai tank-tank yang  beriringan  menuju jalan tempat saya menanam ranjau," kata pejuang tadi.
Akhirnya,  sang pejuang memutuskan untuk kembali ke markas karena mengira  ranjau  itu tidak akan bekerja optimal. Maklum, jumlah musuh amat  banyak.
Akan  tetapi, sebelum beranjak meninggalkan lokasi, pejuang itu mendengar   suara "Utsbut, tsabatkallah" yang maknanya kurang lebih, "tetaplah di   tempat maka Allah menguatkanmu." Ucapan itu ia dengar berulang-ulang   sebanyak tiga kali.
"Saya  mencari sekeliling untuk mengetahui siapa yang mengatakan hal itu   kapada saya. Akan tetapi saya malah terkejut, karena tidak ada seorang   pun yang bersama saya," ucap mujahidin itu, sebagaimana ditirukan sang   khatib.
Akhirnya  sang mujahid memutuskan untuk tetap berada di lokasi. Ketika  sebuah  tank melewati ranjau yang tertanam, sesualu yang "ajaib" terjadi.   Ranjau itu justru meledak amat dahsyat. Tank yang berada di dekatnya   langsung hancur. Banyak serdadu Israel meninggal seketika. Sebagian dari   mereka harus diangkut oleh helikopter. "Sedangkan saya sendiri dalam   keadaan selamat," kata mujahid itu lagi, melalui lidah khatib.
Cerita  yang disampaikan oleh seorang penulis Mesir, Hisyam Hilali, dalam   situs alraesryoon.com, ikut mendukung kisah-kisah sebelumnya. Abu   Mujahid, salah seorang pejuang yang melakukan ribath (berjaga)   mengatakan, "Ketika saya mengamati gerakan tank-tank di perbatasan kota,   dan tidak ada seorang pun di sekitar, akan tetapi saya mendengar suara   orang yang bertasbih dan beritighfar. Saya berkali-kali mencoba untuk   memastikan asal suara itu, akhirnya saya memastikan bahwa suara itu   tidak keluar kecuali dari bebatuan dan pasir."
Cerita  mengenai "pasukan tidak dikenal" juga datang dari seorang  penduduk  rumah susun wilayah Tal Islam yang handak mengungsi bersama  keluarganya  untuk menyelamatkan diri dari serangan Israel.
Di tangga rumah ia melihat beberapa pejuang menangis. "Kenapa kalian menangis?" tanyanya.
"Kami  menangis bukan karena khawatir keadaan diri kami atau takut dari   musuh. Kami menangis karena bukan kami yang bertempur. Di sana ada   kelompok lain yang bertempur memporak-porandakan musuh, dan kami tidak   tahu dari mana mereka datang," jawabnya
Saksi Serdadu Israel
Cerita  tentang "serdadu berseragam putih" tak hanya diungkap oleh  mujahidin  Palestina atau warga Gaza. Beberapa personel pasukan Israel  sendiri  menyatakan hal serupa.
Situs  al-Qassam memberitakan bahwa TV Chan*nel 10 milik Israel telah   menyiarkan seorang anggota pasukan yang ikut serta dalam pertempuran   Gaza dan kembali dalam keadaan buta.
"Ketika  saya berada di Gaza, seorang tentara berpakaian putih mendatangi  saya  dan menaburkan pasir di mata saya, hingga saat itu juga saya  buta,"  kata anggota pasukan ini.
Di  tempat lain ada serdadu Israel yang mengatakan mereka pernah   berhadapan dengan "hantu". Mereka tidak diketahui dari mana asalnya,   kapan munculnya, dan ke mana menghilangnya.
Masih  dari Channel 10, seorang Lentara Israel lainnya mengatakan, "Kami   berhadapan dengan pasukan berbaju putih-putih dengan jenggot panjang.   Kami tembak dengan senjata, akan tetapi mereka tidak mati."
Cerita ini menggelitik banyak pemirsa. Mereka bertanya kepada Channel 10, siapa sebenarnya pasukan berseragam putih itu?