Jakarta - Darsem kini bergelimang harta setelah mendapatkan bantuan senilai Rp 1,2 miliar dari pemirsa tvOne. Agar bisa mengelola uangnya yang melimpah itu, TKI yang batal dipancung akibat kasus pembunuhan majikannya di Arab Saudi tersebut harus mendapatkan bimbingan dari tokoh masyarakat atau pun keluarga.
"Harus ada yang menyadarkan, tokoh masyarakat, keluarganya, tidak boleh berubah itu. Mungkin ada berkah Ramadan, mendapatkan simpati orang, kalau berubah semuanya itu bisa berbalik, kutukan akan datang," kata sosiolog Universitas Indonesia (UI) Musni Umar dalam perbincangan dengan detikcom, Jumat (5/8/2011) malam.
"Bisa dikatakan kalau di masa depan dia tidak hati-hati berbuat, dia bisa berubah menjadi sombong dan lain sebagainya. Tidak boleh dia dibiarkan jalan sendiri," imbuhnya.
Musni mengatakan jika Darsem tidak hati-hati, bisa saja dia berubah menjadi sombong apalagi setelah mendapat banyak harta. Hal ini malah merugikan dirinya sendiri.
"Bisa dikatakan kalau di masa depan dia tidak hati-hati berbuat, dia bisa berubah menjadi sombong dan lain sebagainya. Tidak boleh dia dibiarkan jalan sendiri," tuturnya.
Apa fenomena ini membuat masyarakat kapok memberikan sumbangan? "Tidak, kan kita memberikan penyadaran pada Darsem, jangan disalahgunakan. Masyarakat bisa berpikir kalau begitu nggak ada gunanya saya menyumbang untuk tenaga kerja," jawab Musni.
"Tiap ada kasus begitu kan masyarakat turun tangan, seharusnya kemudian diarahkan pada kegiatan atau usaha sosial atau membuat yayasan untuk kemajuan mereka (TKI)," imbuhnya.
"Jadi sangat tergantung bagaimana perilaku Darsem bisa diperbaiki, dia akan sadar, kalau tidak TKI yang rugi, masyarakat bisa kapok nanti tidak mau membantu," Musni memperingatkan.
sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=10010006
"Harus ada yang menyadarkan, tokoh masyarakat, keluarganya, tidak boleh berubah itu. Mungkin ada berkah Ramadan, mendapatkan simpati orang, kalau berubah semuanya itu bisa berbalik, kutukan akan datang," kata sosiolog Universitas Indonesia (UI) Musni Umar dalam perbincangan dengan detikcom, Jumat (5/8/2011) malam.
"Bisa dikatakan kalau di masa depan dia tidak hati-hati berbuat, dia bisa berubah menjadi sombong dan lain sebagainya. Tidak boleh dia dibiarkan jalan sendiri," imbuhnya.
Musni mengatakan jika Darsem tidak hati-hati, bisa saja dia berubah menjadi sombong apalagi setelah mendapat banyak harta. Hal ini malah merugikan dirinya sendiri.
"Bisa dikatakan kalau di masa depan dia tidak hati-hati berbuat, dia bisa berubah menjadi sombong dan lain sebagainya. Tidak boleh dia dibiarkan jalan sendiri," tuturnya.
Apa fenomena ini membuat masyarakat kapok memberikan sumbangan? "Tidak, kan kita memberikan penyadaran pada Darsem, jangan disalahgunakan. Masyarakat bisa berpikir kalau begitu nggak ada gunanya saya menyumbang untuk tenaga kerja," jawab Musni.
"Tiap ada kasus begitu kan masyarakat turun tangan, seharusnya kemudian diarahkan pada kegiatan atau usaha sosial atau membuat yayasan untuk kemajuan mereka (TKI)," imbuhnya.
"Jadi sangat tergantung bagaimana perilaku Darsem bisa diperbaiki, dia akan sadar, kalau tidak TKI yang rugi, masyarakat bisa kapok nanti tidak mau membantu," Musni memperingatkan.