http://i.okezone.com/content/2011/08/16/214/492690/XFXzpvFEGr.jpg







Bila pada umumnya wanita lanjut usia memilih untuk mengoperasi tulang pinggul atau lutut agar lebih kuat untuk menopang tubuhnya, atau hanya dengan menggunakan rambut palsu untuk memperbaharui penampilannya, namun nenek Marie Kolstad (83) lebih memilih mengoperasi payudaranya.



Operasi itu dilakukan agar payudarayanya kembali kencang. Operasi itu untuk memberikan kehidupan baru baginya, agar bisa lebih percaya diri di usia senjanya.



Wanita asal California yang berprofesi sebagai manajer properti itu pun lantas menjadi sumber pemberitaan media nasional di Amerika Serikat sejak Juli lalu, saat menjalankan operasi.



Marie mengatakan, implan payudara yang dia jalankan itu untuk membuat anak-anak dan cucunya bangga dengan penampilannya.



"Secara fisik saya dalam kesehatan yang baik, saya hanya merasa ingin memanfaatkan keuntungan dari itu. Saya ingin anak-anak saya bangga dengan kondisi kesehatan dan penampilan saya," ujar nenek yang telah memiliki 25 orang cucu tersebut, seperti dikutip Dailymail, Selasa (16/8/2011).



Marie yang telah menjanda selama lebih dari satu dekade itu pun menghabiskan dana USD8.000 atau setara Rp68 juta dengan prosedur yang menhabiskan waktu selama tiga jam.



"Saya tidak mempunyai pikiran untuk bertemu dengan seseorang setelah saya melakukan implan payudara ini. Namun lebih kepada sosok yang dapat lebih saya sukai di cermin," ujar Marie.



Marie awalnya merahasiakan pelaksanaan operasi yang dijalani dari anak-anak dan cucu-cucunya karena takut mereka tidak akan setuju. Tapi akhirnya mereka mengetahui sehari sebelum operasi.(rhs)





Defying age: Marie Kolstad, from California, who underwent a three-hour breast lift with implants at age 83, which cost about $8,000

Defying age: Marie Kolstad, from California, who underwent a three-hour breast lift with implants at age 83, which cost about $8,000









sumber :http://international.okezone.com/read/2011/08/16/214/492690/agar-pede-nenek-83-tahun-implan-payudara