Rambut sehat lebih mudah dan akan terlihat cantik saat ditata. Rambut mungkin sama hitam, tetapi rambut masyarakat Indonesia dibanding dengan negara Asia lain, contohnya China, punya karakteristik berbeda, apalagi jika dibandingkan dengan rambut masyarakat Eropa. Karena itu dibutuhkan penanganan yang berbeda pula. Seperti apa perbedaannya?Veronique Schwartz, L’Oreal Head of Research and Innovation South East Asia mengungkap, karakteristik rambut manusia di setiap wilayah daerah berbeda-beda. “Rambut penduduk Asia secara umum memiliki karakteristik tebal, bulat (jika dilihat dari potongan melintang), dan lurus,” jelas Veronique saat peluncuran sampo terbaru L’Oreal Paris, berjuluk Total Repair 5. Sementara untuk jenis rambut orang Eropa, ciri umumnya adalah tipis, oval (saat dilihat dari potongan melintang), dan bervariasi keriting-lurus. |
Ditambahkan Veronique, tipe-tipe rambut di masing-masing wilayah Asia pun banyak yang berbeda. Contohnya, di wilayah China, Filipina, Vietnam, Kamboja, dan sekitarnya, rata-rata memiliki ketebalan menengah dan lurus. Sementara di wilayah sekitar wilayah Malaysia dan Indonesia, memiliki warna rambut yang lebih intens, tipis, dan tingkat keriting level 2 dan 3. Di presentasi yang dilangsungkan di W Hotel, Seminyak, Bali, Selasa, 26 April 2011 itu Veronique menjelaskan, perbedaan rambut orang Asia juga berbeda dalam hal tingkat kerusakan. Jika dibuat grafik kehalusan hingga kekasaran rambut rusak pada rambut orang Kaukasia dan orang Asia, akan terlihat rambut orang Kaukasia masih lebih halus dan sehat. Artinya, dalam keadaan rusak pun, rambut orang Asia butuh perawatan yang lebih intensif dan lebih khusus. Bagi wanita Indonesia, menurut penelitian yang dilakukan L’Oreal, terdapat 5 keluhan terhadap rambut yang paling terutama; kasar, kering, rontok, ujung bercabang, dan kusam. Indarto Sutardi, Group Product Manager L’Oreal Paris untuk Hair Category usai konferensi pers peluncuran sampo Total Repair 5 yang dilangsungkan di W Hotel, Seminyak, Bali, 26 April 2011 mengatakan, “Jika dibandingkan dengan rambut masyarakat Asia lainnya, seharusnya rambut masyarakat Indonesia itu tergolong tebal dan subur. Namun, pada kenyataan, justru Indonesia punya keluhan masalah rambut yang cukup banyak.” |
Menurut Veronique, rambut orang Indonesia lebih sensitif ketimbang rambut masyarakat dari wilayah lain. Alasannya; 1. Secara genetis memiliki rambut yang tipis. 2. Sering mencuci rambut lebih dari 1 kali dalam sehari. 3. Eksposur sinar matahari yang terus menerus. 4. Kegemaran untuk meluruskan atau pewarnaan rambut. |
Tak hanya masalah fisik seperti yang disebutkan di atas, masalah pengetahuan pun turut menyumbangkan efek pada rambut penduduk Indonesia. Dari hasil penelitian L’Oreal yang melibatkan sekitar 300 responden usia 18-50 tahun, hampir 100 persennya mengatakan, hanya mengandalkan shampo untuk perawatan rambut. Hal ini menjadi perhatian tersendiri bagi L’Oreal, karena bagi rambut rusak, penggunaan sampo yang dibarengi kondisioner dan masker adalah hal yang diperlukan. Kurangnya pengetahuan akan hal ini, menurut Indarto menjadi salah satu alasan terutama kerusakan rambut di Indonesia. Penting untuk menggunakan rangkaian perawatan rambut yang tepat dan sesuai dengan karakteristik dan masalah yang dihadapi rambut
sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=9092094