"In the name of love”    barangkali penggalan kalimat yang tepat disandingkan pada mereka   semua.  Atas nama cinta mereka berjumpa, atas nama cinta pula mereka   berpisah.  Dunia memang sebegitu kejamnya. Ketika revolusi tampil   sebagai pemenang,  mereka menjadi korban dari revolusi itu sendiri.   Revolusi menjadikan  mereka terluka dan binasa. Berikut ini adalah 5   wanita bernasib tragis  karena penghianatan, revolusi dan cinta.
1. Cleopatra
Gelarnya    adalah Cleopatra VII Philopator. Dia adalah ratu Mesir kuno, anggota    terakhir dinasti Ptolemeus. Walaupun banyak ratu Mesir lain yang    menggunakan namanya, dialah yang dikenal dengan nama Cleopatra, dan    semua pendahulunya yang bernama sama hampir dilupakan orang. Cleopatra    bunuh diri sewaktu Augustus dari Romawi naik tahta dan menyerang Mesir.    Caranya, adalah dengan memasukkan tangannya sendiri kedalam keranjang    penuh ular berbisa, setelah mendengar kematian pasangannya Mark  Anthony   meninggal. Dalam detik terakhir kematiannya, ia menyatakan  takdirnya   sebagai dewi.
Cleopatra (Sumber: 2.bp.blogspot)
Cleopatra ketika menemui ajalnya (Sumber: 1.bp.blogspot)
2. Marie Antoniette
Maria    Antonia Josepha Johanna von Habsburg-Lothringen, lebih dikenal juga    sebagai Marie Antoinette adalah Ratu dari Perancis dan Putri Bangsawan    dari Austria. Dia adalah anak dari Kaisar Kekaisaran Romawi Suci,    Francis I dan istrinya Ratu Maria Theresa dari Austria dan setelah itu    dia menikah dengan Louis XVI pada umur 14 tahun. Akibat posisinya    sebagai istri dari Louis XVI dan ibu dari Louis XVII maka dia menemui    ajalnya di pisau guillotine pada masa Revolusi Perancis di tahun 1793.    Kepalanya dipertontonkan di hadapan para rakyat Perancis (Paris) yang    menyoraki hukumannya.
Marie Antoniette (sumber: usposting)
Marie Antoniette, kepalanya dipertontonkan di hadapan para rakyat Perancis (sumber: usposting)
3. Tsarina Alexandra Feodorovna
Alexandra    Feodorovna adalah istri dari Tsar Nikolas II, Kaisar terakhir Rusia.   Ia  dilahirkan pada tanggal 6 Juni 1872 dengan nama “Putri Alix  Viktoria   Helena Luise Beatrice dari Hesse dan Rhine” dan merupakan  anak keenam   dari tujuh orang bersaudara. Ia menikah di usia yang cukup  tua pada   zamannya, setelah menolak pinangan dari Albert Victor,  seorang bangsawan   dari Clarence walaupun mendapat tekanan yang cukup  keras dari   keluarganya. Hal tersebut ia lakukan karena ia sudah jatuh  cinta pada   Nikolas. Pada awalnya, hubungannya dengan Nikolas mendapat  tentangan   dari keluarganya, terutama karena hubungan darah mereka yang  cukup   dekat, yaitu memiliki moyang yang sama. Pada Perang Dunia I,  keluarganya   menjalani tahanan rumah untuk waktu yang lama setelah ia  dijatuhkan   oleh kaum Bolshevik. Setelah dipindahkan selama beberapa  kali dan tidak   memiliki akses kepada dunia luar sama sekali, ia, suami  dan anaknya   dibunuh oleh polisi rahasia kaum Bolshevik pada tanggal  17 Juli 1918. Ia   dan keluarganya diangkat menjadi martir oleh Gereja  Ortodox Rusia pada   tahun 1981. Pada tanggal 17 Juli 1998, kerangka  beserta seluruh   keluarganya dibawa ke Katedral Santo Petrus di St.  Petersburg, 80 tahun   setelah kematian mereka.
Tsarina Alexandra Feodorovna (Sumber: pbworks)
Tsarina Alexandra Feodorovna beserta keluarganya (Sumber: dailymail)
4. Eva Braun
Eva    Anna Paula Braun (lahir di Munchen, 6 Februari 1912 – meninggal di    Berlin, 30 April 1945 pada umur 33 tahun) adalah perempuan simpanan dan    selama satu hari dan satu malam, istri Adolf Hitler. Eva Braun lahir  di   Munchen, Jerman dan berjumpa dengan Adolf Hitler pada tahun 1930  pada   usia 17. Kala itu, ia adalah asisten seorang juru foto Hitler.  Pada  1936  ia menjadi pacar Hitler. Pada 29 April 1945, ketika Tentara  Merah  Uni  Soviet sudah berada di kota Berlin, ia menikah dengan  Hitler.  Sehari  kemudian mereka bunuh diri di sebuah bunker di Berlin  dan jasad  mereka  dibakar setelahnya.
Eva Braun (Sumber: havelshouseofhistory)
Eva Braun dan Hitler (Sumber: blogspot)
5. Clara Petacci
Clara    Petacci atau Claretta Petacci adalah seorang perempuan muda Roma yang    lahir di Giulino di Mezzegra Como dari sebuah keluarga kelas atas.    Petacci adalah simpanan gelap Benito Mussolini. Ayahnya adalah dokter    pribadi paus. Ia berusia 29 tahun lebih muda daripada Mussolini. Ketika    ia mulai menjalin hubungannay dengan Mussolini, pada 1932, ia telah    bersuamikan seorang kapten angkatan udara, Riccardo Federici. Mereka    berpisah pada 1936.
Ketika    Mussolini ditangkap oleh kaum partisan pada April 1945, Petacci    ditawari kesempatan untuk melarikan diri, namun ia menolak dan mencoba    untuk melindungi Mussolini dengan tubuhnya. Setelah Petacci ditembak,  Il   Duce — gelar Mussolini — pun kemudian ditembak. Hari berikutnya, 29    April 1945, di Piazzale Loreto di Milan, jenazah Mussolini dan  Petacci   dan empat orang lainnya digantung terbalik di sebuah pompa  bensin Esso   dan difoto sementara rakyat mencurahkan kemarahannya  kepada mereka.   Petacci dihormati di Italia, bukan karena politik, tapi  hanya sebagai   wanita yang jatuh cinta dan menolak untuk  meninggalkannya dalam masa   kesulitan. (**)
Clara Petacci (Sumber: lexpress.fr)