Sejumlah produk
minuman asal Taiwan
ditarik dari peredaran
karena
terkontaminasi
bahan kimia berbahaya dari plastik
pengemasnya.
Bila
dikonsumsi
manusia khususnya anak laki-laki, senyawa ini bisa membuat ukuran buah zakar mengecil . Senyawa berbahaya yang dimaksud adalah Bis (2-ethylhexyl) phthalate atau sering disingkat DEHP. Bahan ini biasanya dipakai sebagai pelunak atau pelentur dalam campuran plastik dan Polyvinyl Chloride (PVC), termasuk dalam kemasan plastik untuk minuman. Imbauan untuk menarik produk-produk minuman yang terkontaminasi DEHP disampaikan sendiri oleh otoritas kesehatan Taiwan sejak Juni 2011. Produk yang ditarik
sedikitnya berjumlah 460.000 botol yang terdiri dari minuman berenergi, jus dan jeli. Namun di negara lain seperti Filipina, penarikan baru dilakukan secara sukarela oleh sejumlah supermarket pada akhir bulan lalu. Hasil pemeriksaan oleh badan pengawasan makanan setempat memang menunjukkan adanya kontaminasi DEHP dalam kadar tinggi sehingga tidak aman dikonsumsi. Dikutip dari info.gov.hk, pemeriksaan oleh badan pengawas makanan Hong Kong juga memastikan 2 produk minuman, yakni Speed sports drink dan Speed lemon terkontaminasi DEHP. Meski baru 2 produk yang diuji, beberapa produk lain asal Taiwan akhirnya ikut ditarik. Sementara di Taiwan, pemilik perusahaan minuman yang terkontaminasi telah ditahan oleh pihak yang berwajib untuk diadili. Apabila terbukti lalai maupun sengaja menambahkan DEHP ke dalam pengemasan produknya, maka yang bersangkutan akan diancam 6 bulan penjara. Hingga kadar dan durasi paparan tertentu, DEHP yang masuk ke dalam tubuh manusia sebenarnya aman karena masih bisa ditoleransi. Namun jika terakumulasi, dalam jangka panjang bisa memicu gangguan sistem reproduksi khususnya pada laki-laki yakni mengurangi kesuburan. Dibandingkan laki-laki dewasa, anak-anak dalam masa pertumbuhan lebih rentan mengalami dampak negatif dari akumulasi DEHP. Gejala yang paling mudah dilihat adalah ukuran testis atau buah zakar yang tidak mengalami pertumbuhan alias tetap kecil. Hingga saat ini belum dilaporkan adanya korban jatuh akibat kontaminasi DEHP, baik di Taiwan maupun Filipina. Namun seperti dikutip dari Foxnews, Selasa (1/6/2011), penarikan produk-produk tersebut tetap akan dilakukan sebagai langkah pencegahan sebelum jatuh korban.