Tips Kesehatan Wanita: 7 Gejala Premenstrual Syndrome (PMS)
Budi Utomo
Menurut penelitian, hampir 80 persen perempuan mengalami gejala PMS setiap bulan.
Gejala PMS ini paling sering terjadi pada perempuan yang berusia sekitar 20 hingga 40-an tahun.
Gejala PMS sangat bervariasi antara satu perempuan dengan perempuan lainnya.
Gejala PMS biasanya hanya berlangsung selama beberapa hari sebelum menstruasi, meskipun beberapa perempuan terkadang mengalami gejala-gejala tersebut sampai siklus menstruasi berakhir.
Meskipun tidak ada tes untuk membuktikan keberadaan PMS, namun bagi perempuan yang pernah mengalaminya bahkan dan menderita karenanya tahu bahwa PMS itu nyata.
Gejala-gejala PMS ini diperkirakan disebabkan oleh fluktuasi kadar hormon menjelang menstruasi.
Berikut adalah 7 gejala PMS yang sering muncul:
1. Mudah tersinggung
Perasaan mudah tersinggung, sering ingin marah, luapan emosi yang tiba-tiba, dan suasana hati yang sering berubah adalah gejala emosional yang paling umum dari PMS.
2. Sedih
Suasana hati yang tertekan, perasaan sedih, putus asa, dan menangis adalah gejala emosional dari PMS yang mungkin disebabkan oleh pelepasan endorfin akibat berolahraga atau mengonsumsi makanan tertentu.
3. Gelisahan
Perasaan gugup, gelisah, dan stres atas kondisi-kondisi yang tidak biasanya menyebabkan khawatir atau panik adalah gejala kecemasan yang disebabkan oleh PMS.
4. Nyeri
Sakit kepala, ketegangan otot (pegal-pegal), nyeri dan kram perut adalah gejala fisik PMS yang mungkin berlangsung selama beberapa hari sebelum bahkan setelah dimulainya periode menstruasi.
5. Kembung
Kembung di perut dan retensi cairan di perut, pinggul, dan paha adalah gejala PMS yang disebabkan oleh fluktuasi hormon.
6. Payudara nyeri dan bengkak
Nyeri dan pembengkakan pada payudara adalah gejala PMS yang terkadang keliru dikira sebagai tanda awal kehamilan.
7. Jerawat
PMS dapat menyebabkan munculnya jerawat di wajah, dada, dan punggung sebagai akibat dari fluktuasi hormon yang merangsang kelenjar minyak.
Penanganan PMS
Untuk menangani nyeri atau rasa sakit akibat PMS obat yang biasa digunakan adalah ibuprofen dan asetaminofen.
Melakukan gaya hidup sehat termasuk berolahraga dan diet rendah lemak juga dapat mengurangi gejala PMS.
Beberapa perempuan mungkin akan menggunakan kontrasepsi oral untuk mengurangi gejala PMS.
Dengan memahami gejala-gejala PMS tersebut, diharapkan para perempuan yang menderita karenanya akan lebih baik dalam memahami dan melakukan penanganan yang sesuai dengan kondisi mereka.
Jika mengalami gejala PMS parah dan sangat mengganggu sebaiknya berkonsultasi dengan dokter mendapatkan penanganan yang tepat.[]