JAKARTA- Kepala Biro Pemeliharaan Pembangunan dan Instalasi Setjen DPR, Sumirat mengatakan hampir keseluruhan toilet di gedung Nusantara I DPR rencananya akan direnovasi. Jumlah toilet yang akan direnovasi diperkirakan berjumlah 20-an.

Rencananya, toilet tersebut akan dilengkapi dengan fasilitas dengan standar menengah. Seperti penggunaan kloset bermerek Toto.

Namun, Sumirat mengatakan hingga saat ini, belum ada kontraktor yang akan merenovasi. "Kontraktor belum ada, maksimal 20 toilet dengan budget Rp2 milliar. Toilet ada yang jongkok, ada yang duduk," ujar Sumirat kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (3/1/2012).

Dengan demikian anggaran untuk satu toilet mencapai Rp100 juta.

Sementara itu kata Sumirat, seluruh kloset lama akan dilelang. "Bekas toilet lama akan dilelang," kata dia.

Tender renovasi ini, kata dia, akan dilakukan paling lambat pada Maret mendatang. "Tender toilet paling lambat Maret," jelasnya.

Sebelumnya Humas Setjen DPR Jaka Winarko, mengatakan renovasi toilet Gedung Nusantara Satu DPR dengan anggaran sebesar Rp2 milliar sudah dianggarkan pada 2012 ini.

"Renovasi toilet Gedung Nusantara satu sudah dianggarkan di 2012 ini dan alokasi anggarannya Rp2 miliar," ujar Jaka.

Namun, kata Jaka, Rp2 milliar tersebut hanya sebatas pengalokasian. "Nanti akan dicek dulu berapa toilet yang akan diperbaiki di Gedung Nusantara Satu," kata dia.

Menurut dia, anggaran itu akan menyesuaikan dengan toilet yang bakal direnovasinya. Maka kata dia, seandainya anggaran tersebut hanya habis Rp1,5 milliar, tentu sisanya akan dikembalikan ke kas Negara.

"Satu lantai kan ada empat toilet. Nah nanti akan dicek berapa yang perlu direnovasi kalau misalnya hanya habis Rp1,5 miliar, maka sisanya akan dikembalikan ke kas negara," jelasnya.

Namun, jika anggaran itu kurang, tentu akan ada anggaran perubahan untuk menambah defisit tersebut. "Tetapi kalau kurang tentu akan ada anggaran perubahan," tambahnya.

Pihaknya mengatakan, renovasi diperlukan karena beberapa toilet di Nusantara Satu DPR banyak yang rusak. "Di Gedung Nusantara satu, banyak yang bau dan rusak sehingga memang perlu di renovasi," pungkasnya.
(ugo)

sumber