Masih ingat Cak Asmuni dari Srimulat yang berkumis mirip Hitler? Gara-gara Cak Asmuni yang mengaku kelahiran Desa nDiwek, Mojosongo, Jombang, maka desa kecil yang bahkan tidak muncul di peta ini mendapat reputasi nasional. Tidak heran bila nDiwek sering di-komersialisasi-kan untuk nama berbagai warung makan. Maklum, selain pedoyan makan, awarahum (eh, almarhum!) Cak Asmuni ini juga pernah punya warung makan.
http://i831.photobucket.com/albums/zz235/sauskecap/tahu-telur.jpg

Di Karang Tengah, Cinere, Jakarta Selatan, juga ada sebuah warung yang menyandang nama nDiwek. Seperti dapat diduga, warung ini memang spesial menyajikan berbagai masakan khas Jawa Timur-an. Herannya, harga termahal di warung ini dipatok pada angka Rp 15 ribu. Itu pun hanya berlaku untuk dua jenis sajian yang tergolong primadona, yaitu: rujak cingur dan nasi rawon.

Hidangan lainnya ditawarkan dengan harga lebih murah. Tahu campur dan tahu telor dihargai Rp 12 ribu. Tahu tek, pecel ayam, dan gado-gado lontong di tingkat harga Rp 10 ribu. Sedangkan soto ayam/daging, pecel, dan rujak buah, hanya seharga Rp 8 ribu. Tidak heran bila warung yang satu ini selalu ramai dikunjungi pelanggannya.
http://images.detik.com/content/2011/12/13/933/rujakcingurcvr.jpg

Harga murah bukan berarti mutunya juga murahan. Rujak cingur dan tahu campur yang saya cicipi berada pada tingkatan sip markusip. Ada harga ada rupa. Dengan harga lebih tinggi, pastilah akan terhidang kualitas dan volume yang lebih baik. Tetapi, bila citarasa dasar menjadi ukuran, Waroeng nDiwek sungguh tidak boleh diremehkan.

Rujak cingurnya mantap. Sayurnya kangkung, kacang panjang, dan tauge, ditambah buah-buahan berupa: bengkuang, kedondong, dan mangga muda, dengan irisan tahu-tempe goreng, serta beberapa potong cingur yang empuk kenyil-kenyil. Sambal petisnya sungguh nendang. Untungnya, untuk rujak cingur justru yang terbaik adalah petis yang kualitasnya agak rendah. Sangar!


Rujak cingur dengan harga Rp 15 ribu per porsi ini sungguh-sungguh murah. Bahkan di Surabaya ada rujak cingur yang dijual dengan harga Rp 50 ribu per porsi. Memang, dengan harga sedemikian murah, janganlah mengharap akan mendapat cingur dalam porsi yang murah hati. Bila Anda penggemar cingur dan ingin mendapat porsi ekstra, mintalah porsi dobel cingur dengan harga tambahan. Dijamin marem alias puas marpuas.

Tahu campurnya juga gurih. Sayangnya, kuahnya terasa berlemak dengan jejak bumbu masak yang cukup ketara. Citarasa dan penampilannya autentik, persis seperti tahu campur di Jawa Timur sana. Untuk harga Rp 12 ribu, tahu campur ini tidak perlu argumentasi lebih panjang.

Hampir semua minuman di warung ini dibandrol dengan harga sama – Rp 7 ribu. Jus jeruk, jus mangga, es soda gembira, semuanya berharga sama. Hehehe, mungkin supaya tidak repot menghitungnya.

Monggo, dipun aturi mampir! Tempatnya mudah dicapai dan ditemukan. Tempat parkir untuk mobil pun tersedia cukup.

Waroeng nDiwek
Jl. Cinere 7
Karang Tengah
Jakarta Selatan
021 68105445
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj39v6qMr3HD-jGBUNWSLoGQ76EYqSjF8MOoIT0CLlmjl9G2WZB0MTgg0XPHcX2GQccCm7KzfPy45krnclZa3ZPjKNVDkvIolsqIeLpqE3EIsIq1_UbglPmzZSxtZ-WS6QazTbHljAX357k/s320/logo.jpg








sumber :http://www.detikfood.com/read/2011/12/13/113338/1789693/933/rujak-cingur-murah-meriah-di-cinere