Para insinyur Iran saat ini mengklaim bahwa negaranya berhasil ‘menipu’ pesawat mata-mata Amerika Serikat (AS) untuk mendarat di wilayahnya dengan cara meng-hack ke titik lemah navigasi dan menipu sistem GPS-nya.

Ini merupakan perkembangan terbaru dalam kisah intrik yang luar biasa, dimana laporan Christian Science Monitor mengutip sebuah dokumen 2003 yang menunjukkan bahwa kelemahan GPS sudah lama diketahui oleh militer AS.

pesawat mata-mata

Diketahui, pesawat mata-mata RQ-170 Sentinel saat ini dipertontonkan oleh militer Iran, setelah pesawat tersebut hilang di sepanjang perbatasan Afghanistan-Iran awal bulan ini, namun seorang mantan pejabat Pentagon mengatakan bahwa pesawat itu terlihat palsu.

Namun insinyur Iran yang membajak sistem pesawat tak berawak CIA tersebut mengatakan kepada Christian Science Monitor bahwa negaranya berhasil ‘menipu’ pesawat tersebut agar ke mendarat di Iran.

RQ-170 Sentinel

Insinyur itu juga mengklaim bahwa serangan elektronik itu membuat pesawat tersebut mendarat dimana pun yang mereka inginkan, tanpa harus memecahkan sinyal remote kontrol dan komunikasi’ dari pusat kendali di AS.

“Navigasi GPS adalah titik terlemah. Dengan menempatkan noise/jamming pada komunikasi, anda dapat memaksa pesawat tersebut kedalam mode autopilot.” tuturnya kepada C.S Monitor yang dikutip Mail Online.

US Drone

Para pejabat AS mengatakan bahwa ada kerusakan yang menyalahkan hilangnya pesawat yang dapat terbang sampai pada ketinggian 50.000 kaki (15.240m) ini. Namun belum menjelaskan kondisi sebenarnya setelah pesawat tersebut ditemukan oleh Iran.




sumber :http://www.berita.manadotoday.com/iran-klaim-bajak-pesawat-mata-mata-as-dan-memerintahkannya-mendarat-di-wilayahnya/12705.html